Tuntutan pengadaan mobnas eksekutif-legislatif


Pontoh: Cerminan Wakil yang tak Merakyat


Ketua Komisi III DPRD Bolmut, Yus Pontoh menegaskan anggaran mobnas senilai Rp 6,9 miliar adalah indikator rendahnya rasa kepedulian kalangan eksekutif dan legislatif Bolmut. Pernyataan lantang itu disuarakan Pontoh menyikapi tingginya permintaan pengadaan mobil dinas (mobnas) oleh pejabat dan legislator Bolmut.


Meski ‘orang dalam’ Dekab, menurut Pontoh ia tak setuju hal tersebut. Ia ingin Bolmut berkembang sebagaimana Kabupaten Jembrana, Bali, yang baru-baru ini dikunjungi kalangan legislator. Di sana, ia melihat hampir semua pejabat daerah menggunakan fasilitas negara yang tidak mewah dan terkesan apa adanya. Padahal, PAD Jembrana yang mengutamakan aspek retribusi pertanian dan kelautan itu jauh lebih besar dari PAD Bolmut.

“Terbalik dengan pejabat kita, pembangunan belum jalan, sudah menuntut mobnas yang harganya Rp 250 juta per unit. Itu cerminan wakil rakyat yang tak merakyat,” beber kader Partai Golkar.


Hal senada disampaikan Ketua Fraksi PDIP, Nany Riswani Topayu. Dikatakan, tidak sepatutnya pejabat daerah bersikap seperti itu. Sebab masih banyak hal yang harus menjadi perhatian, seperti pelayanan obat gratis dan pendidikan murah.

“Bolmut mengoleksi mayoritas masyarakat miskin,” tegasnya.(fai)

Klik sumber

0 comments: