Antisipasi Eksodus Pemilih, Panwas Pilbup Bolmut diwarning

Boroko—Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bolaang Mongondow Utara, terbilang rawan eksodus pemilih.

Pasalnya, sebagai daerah pemekaran, batas wilayah Bolmut cukup berdekatan dengan wilayah Induknya, Bolaang Mongondow. Begitu pun, diujung Bolmut berbatasan langsung dengan Provinsi Gorontalo.

Masyarakat di dua wilayah yang mengapit Bolmut, secara emosional cukup dekat. Hal ini sangatlah rawan akan ‘penyusupan’ pemilih dari dua wilayah yang mengapitnya. Kondisi ini sontak menjadikan beberapa aktifis dan tokoh masyarakat Bolmut mewarning personel Panitia Pengawas (Panwas) agar jeli melaksanakan tugas pengawasannya. ‘’Jangan hanya focus mengawasi tahapan Pilkada.

Tapi pada hari ‘H’nya nanti, pengawasan di tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) supaya dimaksimalkan,’’kata Nur Radjak, seorang aktifis perempuan. Menurutnya, dengan kekuatan 5 personel, Panwas tentu akan kesulitan mengawasi TPS yang tersebar dengan jarak yang berjauhan.

Karena itu, ia mengusulkan pembentukan relawan Panwas yang bertugas di tingkat TPS. ‘’Harus dipikirkan pembentukannya dari sekarang, jangan sampai belakangan timbul masalah yang mempengaruhi hasil Pilkada,’’cetusnya.

Senada dengannya, tokoh masyarakat Hi Rayudin menegaskan, bahwa Panwas tidak boleh lengah. ‘’Harus ada lapis kedua di desa yang ikut mengawasi jalannya pemungutan suara dibawah nauangn Panwas,’’sarannya.(jd/sk)

Sumber: http://www.bolmong.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=26&artid=641

0 comments: