Pembakaran Gambar Makagansa, Kelewatan!

Warga Bolmut kecam aktivis pendemo


Aksi pembakaran gambar Bupati HR Makagansa oleh sekelompok aktivis Bolmong menuai kecaman warga Bol-mut (Bolmong Utara). Ini datang dari organisasi pencetus pemekaran Bolmut Laskar Binadow. Menurut Koordinatornya, Gusti Abd Zamad Lauma, bahwa apa yang dilakukan Sehan Ambaru cs adalah aksi konyol yang tidak mengundang simpati warga Bol-mut, sebab aksi tersebut dinilai terlalu berlebihan sehingga menuai ketersinggungan masyarakat Bolmut.


“Kami mendesak kepada aparat keamanan agar segera menangkap oknum tersebut dan memprosesnya secara hukum, sebab telah melecehkan nama baik bupati kami, apalagi beliau adalah pejabat negara,” ujar Lauma yang didampingi Fadel Alkatiri.

Mereka menilai apa yang dilaku-kan para aktivis Bolmong terlalu memojokkan pimpinan daerah, juga tidak seirama dengan tatanan budaya yang ada di Bolmut. 


“Kalau teman-teman mau berpartisipasi silakan menawarkan konsep atau ide-ide brilian dalam pembangunan Bolmut ke depan. Bukan melakukan aksi pelecehan. Sebagai warga Bolmut saya tidak akan tinggal diam dan kami akan melakukan gugatan balik bagi oknum-oknum yang melakukan pembakaran gambar pimpinan daerah kami,” kata Lauma yang diaminkan Fadel. 


Hal senada dilontarkan tokoh masyarakat Hamzah Datukramat. Menurutnya, mereka harus sadar dan saling menghargai, sebab di Bolmut sampai sekarang ini masih dalam keadaan aman dan kondusif.

“Bagi kami Bupati Makagansa adalah raja Bol-mut yang kami sangat jun-jung tinggi untuk merubah nasib warga Bolmut yang selama ini diperlakukan tidak adil oleh Bolmong Induk,” tandas Datukramat. 


Untuk itu mereka meminta urusan rumah tangga Bol-mut, jangan terlalu diintervensi dan diperbesar-besar-kan, sementara di Bolmong Induk masih banyak kebobrokan yang harus diperhatikan dan diawasi oleh elemen masyarakat Bolmong. Mereka juga mengimbau jika memberikan kritikan harus yang konstruktif. 


Dari Manado, personel Komisi A DPRD Sulut Frangky Wongkar mengimbau supaya pihak yang berwajib secepatnya mengambil langkah tegas atas pembakaran kopian foto Makagansa, supaya hal ini tak membias ke persoalan-persoalan yang lain. Ia meng-harapkan supaya semua pihak yang terkait dengan persoalan ini menahan diri dan tak terpancing ke hal-hal serupa. 
Bagi Wongkar, gerakan yang dilakukan aktivis ini hanyalah merupakan suatu bentuk protes yang wajar terjadi di era saat ini. Hanya saja ia sesalkan aksi pembakaran foto tersebut, sebab dianggapnya berlebihan dan sedikit ekstrim.

“Protes kepada pemerintah suatu hal yang wajar di era saat ini, tetapi harus lebih beretika dan santun. Bentuk protes yang sifat-nya anarkis dan ekstrim inilah yang harus dihindari, sebab berpotensi menimbulkan gejolak baru. Hal ini patut disikapi serius untuk menjaga keutuhan dan kebersamaan yang sudah terbina saat ini,” ujar Wongkar yang menilai, persoalan yang terjadi di wilayah Bolmut, murni kewenangan pemerintah.


Bagian lain Wakil Ketua Bamukis Sulut, Zeth Walo, mengajak warga Bolmut untuk berpikir arif dan bijaksana, untuk mencermati struktur Pemkab Bolmut. Bagi dia, struktur tersebut bukan di-tetapkan sepihak, tetapi telah mengalami proses koordinasi bersama. Sebab kehadiran Makagansa di wilayah terse-but, bukanlah kemauan pribadinya, tetapi atas amanah atasan. Di mana ia ditugaskan untuk menjalankan empat tugas pokok, yakni membentuk struktur, menjalankan pelaksanaan pemerintahan, memfasilitasi pembentukan KPU, serta memfasilitasi pemilihan bupati definitif. Sehingga segala bentuk kebijakannya, paling tidak sepengetahuan atasan yang berkoordinasi de-ngan pemkab induk. Ia memintakan supaya warga Bol-mut, mendukung kepemimpinan Makagansa, sebab kehadirannya di Bolmut hanya menjalankan tugas, bahkan limit waktu yang diberikan untuk menuntaskan empat tugas pokok tersebut, hanya satu tahun. 


“Kalau ada persoalan-persoalan politis, sebaiknya nanti dibahas saat sudah ada bupati definitif, toh tugas Makagansa hanya satu tahun,” ujar Ketua Bamukis Kota Manado ini.


Ketua Forum Lintas Rukun Sangihe-Talaud, Buang Dendeng, juga mengajak supaya warga Bolmut arif menyikapi kehadiran Makagansa di wilayah Totabuan. 
Alasannya, kehadiran Maka-gansa, sebagai bagian dari implimentasi undang-undang yang mengedepankan penem-patan silang. Karena penjabat Bupati Sitaro juga, bukan asli Sitaro, tetapi asli warga Totabuan. 
Ia mengajak warga Totabuan berpikir seperti warga Sitaro, yang memahami benar tugas dan keberadaan penjabat bu-pati.(tus/ran)

Sumber: http://www.hariankomentar.com/arsip/arsip_2007/jul_13/hl006.html

0 comments: