Jelang realisasi pemekaran 


Aksi Saling Klaim Kursi Mulai Terasa di Bolmut

Kantor Bupati Bolmut kini sedang dalam tahap pembangunan awal, sementara kantor Dekabnya sudah siap sejak lama. Ditambah lagi dengan kepastian dari Komisi II DPR RI bahwa daerah ini akan segera disahkan menjadi daerah otonomi tersendiri, membuat konstelasi politik di wilayah pantura Bolmong ini mulai terasa memanas.

Terutama mengenai kursi yang akan diperoleh masing-masing parpol di DPRD Bolmut, yang hanya berjumlah 20 legislator.
Seperti klaim dari anggota Dekab Bolmong dari PPP, Salim Bin Abdullah, yang memastikan diri 'terpaksa' harus pulang kampung ketika Bolmut telah diresmikan.

"PPP optimis bisa meraih minimal tiga kursi di Dekab Bolmut nanti. Sehingga so pasti kami akan menjadi satu fraksi, dan karenaya berhak untuk bertarung memperebutkan posisi Pimdekab," tandas Salim.


Dia juga mengakui, memang masih Partai Golkar yang akan mendominasi keanggotaan Dekab Bolmut nanti, di mana diprediksi PG bisa meraup sembilan kursi. Hanya saja, salah satu personel F-PG Dekab Bolmong asal Pantura, Karel Bangko, bebrapa waktu lalu sempat mengklaim kalau pihaknya optimis menyabet maksimal 10 kursi di Dekab Bolmut.


Informasi lain yang semapt diperoleh harian ini, selain PG dan PPP, PBB di Bolmut juga berpeluang menyabet tiga kursi, disusul kursi-kursi dari PDIP dan PAN serta beberapa parpol lainnya.(tus)

Sumber: http://www.hariankomentar.com/arsip/arsip_2006/apr_29/bolmg02.html Baca Selanjutnya...

Ada Elit Bolmut Diduga Mulai Cari Muka

Jangan aku’ dan ‘aku juga’


Kalau beberapa PNS asal calon kabupaten Bolmong Utara (Bolmut) yang sudah direncanakan untuk dipindahtugaskan ke daerah baru pascapemekaran, kerap mengatakan ‘jangan aku’, maka sejumlah elit dari belahan pantura terkesan mulai mem-pertontonkan keakuan yang menciptakan kesan ‘aku juga’. 


Ya, fenomena ini muncul pada sejumlah elit Bolmut, yang notabene tidak pernah terlibat langsung dalam pemekaran, kini mulai melancarkan aksi cari muka. Agar dirinya juga disebut sebagai pelopor berdirinya Bolmut. 
Lantaran itulah, seorang to-koh pemuda asal Bolmut Noval Djarumia, mencoba menggugah semua pihak agar menghilangkan semua bentuk keakuan itu.

“Kami mendesak para elit Bolmut, agar tidak mengumandangkan klaim bahwa karena aku maka pemekaran berhasil. Sebab keberhasilan dari pemekaran ini adalah mutlak milik rakyat. Jangan saling klaim, sebab ini hanya akan merugikan rakyat,” saran Noval. 


“Pemekaran Bolmut semakin dekat. Ini adalah komitmen dan keinginan yang besar kita ten-tang suatu peningkatan kese-jahteraan dan kemandirian daerah baru. Sebab inti dari sebuah pemekaran adalah mensejahterakan rakyat, bukannya membuat rakyat bingung dengan aksi saling klaim tentang keakuan. Sedangkan kepada PNS asal Bolmut, suka atau tidak suka, kita punya kewajiban untuk membangun daerah kelahiran kita,” gugah Noval lagi.(tus)

Sumber: http://www.hariankomentar.com/arsip/arsip_2006/apr_17/bolmg03.html Baca Selanjutnya...

Buhang: Bolmut Memang Pengujian bagi PNS

Ketua Presidium Pembentukan Kabupaten Bolmong Utara (Bolmut), Christofel Popo Buhang mengatakan, memang daerah otonom baru yang akan segera diresmikan itu adalah tempat pengujian bagi semua jajaran Pegawai Negeri Sipil (PNS), khususnya mereka yang berasal dari wilayah Pantura. 


Karena ketika daerah ini dimekarkan, maka sebagian PNS di Pemkab Bolmong akan dipindahkan ke sini.

“Saat itu, PNS akan diuji seberapa besar dukungan mereka terhadap tri matra pengabdian. Sedangkan khusus bagi yang berasal dari Pantura, sense of belonging mereka terhadap Bolmut akan benar-benar diuji, sebab harus diakui membangun Bolmut mulai dari nol itu bukan pekerjaan gampang,” tutur Popo.


Pria berkepala plontos dan sampai sekarang masih menajabat sebagai Ketua F-PDIP Dekab Bolmong ini, juga mencoba mengubah beberapa PNS asal Bolmut yang mulai menyarakan keengganan untuk dimutasi ke kampung sendiri.

“PNS itu sudah disumpah untuk siap ditempatkan di mana saja. Kalau-pun orang Bolmut sendiri enggan pulang kampung untuk membangun daerah kelahirannya, hanya karena alasan materi yang mengkhawatirkan pendapatan akan berkurang di daerah baru, maka itu merupakan sebuah pengingkaran terhadap asal-usul kita,” ucapnya mencoba menggugah, sembari berharap tidak satu pun PNS asal Bolmut yang enggan pulkam.


Diakui Popo juga, dia sudah didatangi sejumlah PNS asal Bolmut yang kini bertugas di daerah lain, seprti di Gorontalo, Poso dan Manado, yang intinya menyampaikan niat tulus mereka untuk bersama-sama membangun Bolmut ketika sudah resmi dimekarkan. Sedangkan mengenai banyaknya pejabat yang akan diplotkan untuk Bolmut, Popo membeber pihaknya akan menggunakan prinsip Hemat Struktur, Kaya Fungsi. So, untuk eselon dua saja hanya ada 14 dinas, empat kantor dan empat badan. 


“Sedangkan DPRD Bolmut, sudah diproyeksikan nanti akan memiliki 20 personel saja,” imbuhnya.(tus)

Sumber: http://www.hariankomentar.com/arsip/arsip_2006/apr_12/bolmg01.html Baca Selanjutnya...

Bolmut, ‘Nusa Kambangan’ Para Pejabat Tak Loyal

Buntut dari informasi yang menyebut Bolmong Utara (Bolmut) akan disahkan terlebih dahulu kemudian menyusul Kota Kotamobagu (KK), memunculkan isu yang menyebutkan bahwa Bolmut akan dijadikan ‘Nusa Kambangan’ alias tempat pembuangan bagi para pejabat yang mbalelo atau tak loyal terhadap pimpinan, seperti tertuang dalam Trimatra Matra Pengabdian yang meliputi Disiplin, profesionalisme, dan Loyalitas.

“Gelombang mutasi besar-besaran akan terjadi pasca peresmian Bolmut menjadi daerah otonomi tersendiri. Bagi pejabat yang dinilai belum benar-benar menjunjung tinggi Tri Matra Pengabdian, bisa saja akan diuji di daerah baru ini. Kasarnya mereka akan ‘dibuang sementara’ (baca Nusa Kambangan) di Bolmut. Di mana mereka harus siap merangkak dari bawah dan tentu saja perlu mengencangkan ikat pinggang karena pendapatan lain-lain kemungkinan akan berkurang bila bertugas di tempat baru,” beber Salim Landjar menganalisa.


“Tapi jangan berpikir negatif dulu. Sebab sisi positif dari kelahiran daerah baru ini akan lebih besar lagi. Di mana bakal membuka banyak peluang bagi staf PNS yang dinilai mampu dan berkualitas untuk dipromosikan, dengan cara diberi kepercayaan memegang sebuah jabatan. Sebab diprediksi lebih dari 100 perjabat mulai dari eselon 2, 3 dan 4 akan diplotkan di Bolmut. Keuntungan lainnya, akan ada sharing posisi di bidang politik, karena Bolmut nantinya akan memiliki DPRD sendiri yang beranggotakan 20 sampai 25 legislator,” beber Landjar lagi. 


Beberapa bulan kemudian, ketika KK diresmikan, para pejabat yang lulus ujian karir saat ‘dibuang’ ke Bolmut bisa ditarik lagi ke KK untuk posisi yang lebih bagus. Sementara bagi yang masih ‘mbalelo’, harus siap-siap mengakhiri karir birokrat yang menggiurkan. 


Sementara itu, Ketua Presidium Pembentukan Kabupaten Bolmut, Chritofel Popo Buhang, telah berulangkali menyuarakan harapan kiranya para putra Bolmut yang kini mengabdi di Pemkab Bolmong Induk, baik pejabat maupun hanya sebagai staf, bersedia ditarik untuk membangun daerah baru ini. 


Sedangkan Ketua Panitia Pemekaran Bolmong, Drs Jainudin Damopolii, membenarkan adanya sharing jabatan birokrasi maupun politis, dengan hadirnya daerah baru. Hanya saja, Damopoli enggan berkomentar terkait isu yang menyebut Bolmut akan dijadikan tempat pengujian bari pejabat dari Bolmong Induk yang selama ini masih kurang loyal.(tus)

Sumber: http://www.hariankomentar.com/arsip/arsip_2006/apr_11/bolmg03.html Baca Selanjutnya...