Ada Elit Bolmut Diduga Mulai Cari Muka

Jangan aku’ dan ‘aku juga’


Kalau beberapa PNS asal calon kabupaten Bolmong Utara (Bolmut) yang sudah direncanakan untuk dipindahtugaskan ke daerah baru pascapemekaran, kerap mengatakan ‘jangan aku’, maka sejumlah elit dari belahan pantura terkesan mulai mem-pertontonkan keakuan yang menciptakan kesan ‘aku juga’. 


Ya, fenomena ini muncul pada sejumlah elit Bolmut, yang notabene tidak pernah terlibat langsung dalam pemekaran, kini mulai melancarkan aksi cari muka. Agar dirinya juga disebut sebagai pelopor berdirinya Bolmut. 
Lantaran itulah, seorang to-koh pemuda asal Bolmut Noval Djarumia, mencoba menggugah semua pihak agar menghilangkan semua bentuk keakuan itu.

“Kami mendesak para elit Bolmut, agar tidak mengumandangkan klaim bahwa karena aku maka pemekaran berhasil. Sebab keberhasilan dari pemekaran ini adalah mutlak milik rakyat. Jangan saling klaim, sebab ini hanya akan merugikan rakyat,” saran Noval. 


“Pemekaran Bolmut semakin dekat. Ini adalah komitmen dan keinginan yang besar kita ten-tang suatu peningkatan kese-jahteraan dan kemandirian daerah baru. Sebab inti dari sebuah pemekaran adalah mensejahterakan rakyat, bukannya membuat rakyat bingung dengan aksi saling klaim tentang keakuan. Sedangkan kepada PNS asal Bolmut, suka atau tidak suka, kita punya kewajiban untuk membangun daerah kelahiran kita,” gugah Noval lagi.(tus)

Sumber: http://www.hariankomentar.com/arsip/arsip_2006/apr_17/bolmg03.html

0 comments: